PREDIKSI & SIDANG ITSBAT PEMERINTAH AWAL PUASA 1445 H

Puasa Ramadan adalah puasa yang wajib dijalankan umat Islam selama satu bulan penuh sebelum memperingati Idul Fitri. Puasa Ramadan berlangsung 29 atau 30 hari. Lamanya bergantung pada terlihat atau tidaknya bulan sabit. Apabila bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadan akan berlangsung 30 hari, namun jika hilal terlihat, maka puasa akan berlangsung 29 hari.

Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) telah menyusun Kalender Hijriyah Indonesia (KHI) 2024. Dalam KHI tersebut tercatat bahwa Ramadhan 1445 H akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.

Bagaimana Pandangan Ahli Falak?

Untuk penentuan awal bulan Ramadhan 1445 H, para Ahli Astronomi Islam memberikan telaahnya pada informasi data-data hilal saat matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.

Data-data tersebut diantaranya dapat bersumber dari referensi yang beragam. Salah satunya adalah Kitab Isyadul Murid, seperti Data-Data Berikut:

Karena itu, untuk mengetahui kapan awal Ramadan sangat tergantung pada kondisi hilal secara astronomis.

Secara teoritik-astronomis, penetapan awal Ramadan harus memperhatikan tiga teori. Pertama, teori konjungsi geosentrik atau ijtma’. Teori ini menggambarkan peristiwa saat nilai bujur ekliptika Bulan (qomar) sama dengan nila ekliptika matahari (syams) dengan pengandaian seorang pengamat berada di pusat Bumi. Kedua, teori tinggi hilal. Teori ini melukiskan jarak sudut antara piringan bawah hilal dengan garis ufuk barat yang terbentuk saat matahari terbenam di lokasi pengamatan. Ketiga, teori elogasi bulan. Teori ini menggambarkan jarak sudut antara pusat piringan bulan dengan pusat piringan matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.

Kita gunakan teori-teori tersebut untuk mengungkap data astronomis awal Ramadan 1445 H untuk seluruh wilayah Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Konjungsi terjadi pada Ahad, 10 Maret 2024 pukul 09.00.18 UT atau pukul 16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 350,280 derajat.

Tinggi hilal saat Matahari terbenam pada hari tersebut di lokasi pengamatan di seluruh Indonesia berkisar antara -0,33 derajat di Jayapura, Papua (paling rendah) sampai dengan 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat (paling tinggi).

Sedangkan sudut elongasinya saat Matahari terbenam di Indonesia adalah berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar, Bali (paling kecil) sampai dengan 2,08 derajat di Jayapura, Papua (paling besar).

Dari tiga data astronomis tersebut dapat dipredikasi bahwa 1 Ramadan 1445 H:

  1. Menurut kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal akan jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024 dengan jumlah hari bulan Sya’ban 1445 H 29 hari. Hal ini dikarenakan kondisi hilal saat terbenam pada Ahad 10 Maret 2024 yang bertepatan pada 29 Sya’ban 1445 H sudah terpenuhi kriteria masuk awal bulan Hijriah secara Hisab Hakiki Wujudul Hilal. Menurut kriteria ini, awal bulan Hijriah dianggap sudah masuk bila saat Matahari terbenam kondisi Bulan sudah terjadi konjungsi dan Matahari lebih awal terbenam dari Bulan atau saat Matahari terbenam kondisi hilal sudah wujud di atas ufuk.
  2. Menurut kriteria Hisab Hakiki Imkan Rukyat, awal Ramadan 1445 H akan jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024 dengan menggenapkan jumlah hari bulan Sya’ban 1445 H 30 hari. Hal ini dikarenakan kondisi hilal saat terbenam pada Ahad 10 Maret 2024 yang bertepatan pada 29 Sya’k’ban 1445 H, belum terpenuhi kriteria HIR. Menurut kriteria HIR ini, awal bulan Hijriah dianggap sudah masuk bila saat Matahari terbenam telah terjadi konjungsi dan tinggi hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

Berdasarkan prediksi di atas, akhirnya pada hari Minggu, 10 Maret 2024, Kementerian Agama RI dalam sidang itsbatnya menetapkan KMA nomor 313 Tahun 2024 tentang penetapan 1 Ramadhan 1445 H bahwa berdasarkan data hisab yang dihimpun oleh Kemenag RI, laporan pelaksanaan rukyat hilal 29 Sya’ban 1445 H oleh 34 Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, sidang Itsbat Kemenag RI sepakat menyatakan bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari selasa 12 Maret 2024. Wallahu a’lamu bisshawab.

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *