PENGAJIAN SURAT AN-NAS TAFSIR MUNIR FI AL- ‘AQIDAH, WA AS-SYARI’AH WA AL-MANHAJ 

Kajian pertama kitab Tafsir pada pertemuan rutin Ranting NU (RNU) Mandala diisi dengan tafsir al-Munir Karya Wahbah az-Zuhaili oleh Ketua Ranting.

Sekilas Tentang MUALLIF KITAB

Syekh Wahbah Az-Zuhaili adalah salah seorang ulama Ahlussunnah dunia berasal dari Damaskus Suriah. Syekh Wahbah Az-Zuhaili atau Wahbah bin Musthofa Az-Zuhaili wafat pada Sabtu sore (8/8) pada usianya yang ke 83. Beliau merupakan salah satu ulama terkemuka abad ini, anggota Dewan Fiqh di Makkah, Jeddah, India, Amerika dan Sudan.

Syekh Prof.Dr.Wahbah Az Zuhaili adalah cerdik cendikia yang menguasai berbagai disiplin ilmu (mutafannin). seorang ulama fikih kontemporer peringkat dunia, pemikiran fikihnya menyebar ke seluruh dunia Islam melalui kitab-kitab fikihnya. Beliau dilahirkan di desa Dir `Athiah, utara Damaskus, Syiria pada tahun 1932 M. dari pasangan Mustafa dan Fatimah binti Mustafa Sa`dah.Ayah beliau berprofesi sebagai pedagang sekaligus seorang petani. Beliau mulai belajar Al Quran dan sekolah ibtidaiyah di kampungnya. Dan setelah menamatkan ibtidaiyah di Damaskus pada tahun 1946 M. beliau melanjutkan pendidikannya di Kuliah Syar`iyah dan tamat pada 1952 M. Ketika pindah ke Kairo beliau mengikuti kuliah di beberapa fakultas secara bersamaan, yaitu di Fakultas Syari’ah, Fakultas Bahasa Arab di Universitas Al Azhar dan Fakultas Hukum Universitas `Ain Syams. Syekh memperoleh ijazah sarjana syariah di Al Azhar dan juga memperoleh ijazah takhassus pengajaran bahasa Arab di Al Azhar pada tahun 1956 M. Kemudian memperoleh ijazah Licence (Lc) bidang hukum di Universitas `Ain Syams pada tahun 1957 M, Magister Syariah dari Fakultas Hukum Universitas Kairo pada tahun 1959 M dan Doktor pada tahun 1963 M. Gelar doktor di bidang hukum (Syariat Islam) beliau peroleh dengan predikat summa cum laude (Martabatus Syarof Al-Ula) dengan disertasi berjudul “Atsarul Harbi Fil Fiqhil Islami, Dirosah Muqoronah Bainal Madzahib Ats-Tsamaniyah Wal Qonun Ad-Dauli Al-‘Am” (Beberapa pengaruh perang dalam fiqih Islam, Kajian perbandingan antara delapan madzhab dan undang-undang internasional).

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/61511/warisan-syekh-wahbah-zuhaili

BISMILLAHIRRAHMAN AR-RAHIM

TAFSIR SURAT AN-NAS (h. 882)

Surat an-Nas adalah surat Makkiyah (diturunkan di Mekkah), dan terdiri dari 6 ayat.

Penamaan Surat

Dinamakan surat an-Nas karena surat ini dibuka dengan firman Allah Swt : “qul a’udzu bi rabbi an-nas”. Kata an-Nas dalam surat ini disebut berulang 5 kali dan diturunkan bersamaan dengan surat yang turun sebelumnya. Menurut mayoritas ulama surat ini adalah surat yang diturunkan di Mekkah, walaupun ada sebagian ulama berpandangan bahwa surat ini diturunkan di Madinah. Kami mengetahui titik kesesuainya dengan surat yang sebelumnya (Surat al-Falaq).

Surat an-Nas adalat surat terakhir dalam mushab al-Quran, yang dimulai dengan surat al-Fatihah yang mengandung makna permohonan pertolongan dan pujian kepada Allah dan diakhir dengan surat “mu’awwidzatain” juga bertujuan sebagai permohonan pertolongan.

Isi Surat

Surat an-Nas adalah surat kedua dari surat Muawwidztain, yang bermaksud permohonan perlindungan kepada Allah Swt (pengatur-penguasa-sekaligus Tuhan) dari kejelekan iblis dan tentaranya, yang dengan bisikan dan bujukannya menyebabkan manusia lengah dan tersesat.

Kami mengetahui bahwa Rasulullah Saw memohon perlindungan dari jahatnya sihir orang-orang Yahudi dengan membaca surat an-Nas, al-Falaq dan al-Ikhlas.

Sebagian ulama mengatakan bahwa surat Mu’awwidzatain disebut al-Maqisyqisytan, yakni dua surat yang dapat membebaskan manusia dari sifat kemunafikan.

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dari ‘Uqbah bin Amir dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda: “ Allah telah menurunkan ayat-ayat kepadaku yang aku tidak melihat padanannya dalam surat-surat yang dituurunkan sebelumnya, yaitu: surat an-Nas dan al-Falaq.

Sebagian ulama hadis berpendapat bahwa hadis tersebut termasuk hadis hasan sahih, dan Imam Muslim meriwayatkan hadis ini juga.

BERSAMBUNG…

@ARSIP RNU MANDALA

@Rumah K. AMIN, 11 SEPTEMBER 2020

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

1 Comments

  1. Pingback: KEMASAN RANTING NU MANDALA: Sekilas Laporan Singkat Akademis – Falakuna

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *