1. Salat sudah ditentukan waktunya. Dalam konteks inilah Nabi Muhammad Saw diajarkan secara langsung oleh Malaikat Jibril. Sebagaimana penjelasan hadis (no. 144) yang diriwayatkan Umar Ibn Abdul Aziz bahwa Malaikat Jibril turun mengajarkan waktu salat lima waktu pada Nabi Muhammad Saw.
2. Dalam hadis 145 yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi Saw menyampaikan bahwa Malaikat Jibril menjadi imam salat lima waktu baginya tepat di depan Pintu Baitullah sebanyak dua kali. Pertama, Malaikat Jibril menjadi imam salat dzuhur saat tergelincir matahari, salat asar saat bayangan orang sama ukurannya dengan orangnya, salat maghrib saat orang berpuasa berbuka, salat isya saat cahaya syafaq lenyap dan salat subuh saat makan dan minum diharamkan bagi oarang berpuasa. Kali kedua, Malaikat Jibril menjadi imam salat dzuhur, asar dan maghrib seperti sebelumnya, salat isya saat sepertiga malam, dan salat subuh saat cahaya (fajar) langit memutih. Kemudian Malaikat Jibril mengatakan bahwa waktu yang diajarkan adalah waktu para Nabi sebelumnya, yakni waktu salat lima waktu berada diantara dua waktu.
3. Hadis 146-149, yang diriwayatkan dari Siti Aisyah bahwa Nabi Saw melaksanakan ibadah salat subuh saat para perempuan pulang (dari salat berjemaah bersama Nabi), mereka terlihat menutupi diri dengan selimutnya dan mereka belum bisa dikenali karena masih gelap.
4. Hadis 150, yang diriwayatkan dari Abi Barzah al-Aslami bahwa lama waktu salat subuh yang dilaksanakan Nabi Muhammad Saw seukuran panjangnya bacaan al-Qur’an antara 60-100 ayat.
#Arsip pertemuan Alumni Ikama, 6 September 2020, Lalangon Sumenep.