Kelompok kedua ayat al-fatihah adalah menyangkut permohonan. Kelompok ini dimulai dengan kata yang menunjuk kepada pesona kedua. Penggunaan ini menuntut pembacanya agar menghadirkan Allah langsung dalam benaknya, seakan berbicara denganNya secara langsung dihadapanNya. Kata itu adalah iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.
IYYAKA merupakan kata penunjuk pesona kedua, maksudnya adalah Kamu, ALLAH Swt. Jika diperhatikan ayat sebelumnya, semuanya berbentuk pesona ketiga yaitu Dia, Allah Swt. Karena itu, anak kalimat ini menuntut kita mengundang kehadiran Allah Swt. saat melaksanakan ibadah dan ketika memohon pertolonganNya. Maka, ketika kita berkata iyyaka na’budu, ibadah yang kita lakukan seakan di hadapanNya, bukan di belakangNya, seakan berhadapan langsung dan melihatNya. Dengan demikian, kehadiran Allah Swt. yang maha besar lagi agung ini dicakup oleh kalimat yang singkat ‘iyyaka na’budu’ dan kemudian dilanjutkan dengan permohonan ‘iyyaka nas ta’in.
Kalimat susulan ini mengandung maksud akan kebutuhan bantuan atau pertolongan kita hanya ditujukan kepada Allah. Mengapa kita butuh bantuan Allah Swt? Bantuan, hakikatnya adalah sesuatu yang dapat mempermudah melakukan sesuatu yang sulit diraih oleh yang memintanya, yakni mempersiapkan alat yang dibutuhkan baik dalam bentuk tenaga ataupun pikiran, nasihat atau harta benda. Dari konteks ini, maka permohonan bantuan kepada Allah Swt. adalah permohonan agar dipermudah segala urusan kita yang tiada daya untuk meraihnya walau telah melakukan berbagai upaya diri.
(Mandala, 6 Januari 2019).