MAHKOTA TUNTUNAN ILAHI

Kalimat itu yang sangat tepat disandangkan kepada surat al-Fatihah karena surat ini menjadi induk al-Quran atau ummul quran.  Nabi Muhammad Saw. memperkenalkan kepada kita dengan tiga sebutan yaitu: al-Fatihah, Ummul Kitab atau Ummul Quran dan as-Sab’ul Matsani.

Al-Fatihah, penyebutannya karena ia terletak pada awal quran. Dapat juga dikatakan bahwa al-fatihah adalah pembuka yang sangat agung.

Dinamakan Ummul Quran karena berarti induk al-quran. Penyebutan ini didasarkan pada riwayat dalam sabdanya  tentang ketidak sah an seorang musalli tanpa membaca ummul quran.

Di samping itu dapat juga dipahami penyebutan ummul quran karena isi kandungan surat al -fatihah mencakup tema-tema pokok semua ayat-ayat al-Quran, yakni Tauhid, Janji dan Ancaman, Ibadah, Jalan kebahagiaan dunia-akhirat dan kisah generasi terdahulu. Kelima pokok isu ini tercermin dalam ketujuh surat al-Fatihah, yakni tauhid (ayat 2 dan 5), janji dan ancaman (ayat 1,3 dane7), ibadah (ayat 5 dan 7) dan kisah masa lalu (ayat 7).

Sebagian ulama juga menyimpulkan bahwa surat ini menyimpulkan keseluruhan ayat-ayat al-quran dengan rincian bahwa tiga ayat pertama mencakup makna-makna yang dikandung oleh asmaul husna dan tiga ayat terakhir mencakup segala yang yang meliputi urusan makhluk dan khaliqnya.

Sedangkan penyebutan as-Sab’ul Matsani bersumber dari sekian banyak hadis  seperti hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Sab’un berarti tujuh dan Matsani berarti dua-dua atau berulang. Ini mengandung maksud bahwa al-fatihah dibaca berulang-ulang dalam atau di luar salat.

Lalu kapan surat ini diwahyukan?

Ada dua pendapat menyangkut turunnya Surat al-fatihah, sebagian ulama menyatakannya turun di Mekah dan sebagian yang lain di Madinah setelah turunnya surat al-Mudatstsir, al-Muzammil dan al-Qalam. Sehingga ada ulama yang menyatakannya turun dua kali. Dan hanya Syaikh Muhammad Abduh menyatakan sebagai surat yang turun di Mekkah sebagai wahyu pertama sebelum al-‘Alaq.

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa tema utama surat al-Fatihah adalah melahirkan pengawasan akan pengawasan ilahi. Untuk itu, pesan utamanya adalah basmalah dan sifat-sifat Allah disusul dengan permohonan yang sekaligus menjadi penghubung antara khaliq dan makhluknya. (Mandala, 9/12/18)

 

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *