BERPADU BERSAMA PENGHULU HISAB-RUKYAT NU

PP Wahid Hasyim Bangil Pasuruan

Pagi ini -Jumat- dimulai, saya pun bersiap menuju agenda yang sudah terjadwal, itba’ kaderisasi hisab rukyat LF PWNU Jawa Timur ke XXII. Saya berangkat ber-delapan (rombongan program doktor konsentrasi Falak UIN Semarang). 7 orang -selain saya: Basthoni, Sayehu, Umar, Hudi dkk-berangkat dari Semarang, sementara saya berangkat dari Sumenep. Namun walau dari Sumenep,  saya tidak juga bisa bareng dengan rombongan dari PC LFNU Sumenep dan Pamekasan, “Hosaini”.

Kali ini yang siap menjadi tuan rumah adalah Pondok Putri Pesantren KH. Wahid Hasyim Bangil Pasuruan. Kegiatan yang akan berakhir besok ini (7-8/12/18) dimulai pukul 16.30 diiringi dengan lantunan ayat al-Qur’an, salawat asykir, lagu kebangsaan dan lagu NKRI harga mati.

Acara diawali dengan sambutan ketua LFPWNU Jatim, Dr. Sofiyullah dan kepala Kantor Kementrian Agama Wilayah Jatim, Dr. Abdul Harisuddin, dan diakhiri dengan pengarahan ketua PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar.

Gus Sofiyullah memaparkan tema kegiatan yaitu perakitan telescope handmade sebagai solusi ketersediaan teman intim perukyat di Lapangan -murah, terjangkau dan berkualitas-, sementara Gus Harisuddin memberikan semangat dan harapan atas kader-kader hisab rukyat dengan memberi sumbangan alat teleskop dan kalkulator. Sedangkan Kyai Marzuki Mustamar menjelaskan tentang pentingnya jadwal solat menggunakan garis lintang yang membentang dari SELATAN-UTARA, arah kiblat dengan akurasi tepat dan pentingnya penyatuan persepsi atas kelompok yang berbeda yaitu bukan ahli hisab atau rukyat murni dengan pakai wujudul hilal ketinggian hilal MERAUKE dan  imkanur rukyat ketinggian hilal paling barat, SABANG. Jika ketinggian hilal yang terbentang dari Sabang sampai Merauke 0,1 derajat sampai 2.0 derajat, dan hilal berhasil dirukyat di daerah Sabang, kemudian NU memutuskan masuk tanggal besok harinya diberlakukannya sampai Merauke, maka hakekatnya NU bukanlah IMKANURIMKANURRUKYAT MURNI. Jelasnya. (Bangil sore, 7/12/18)

Sesi PERAKITAN TELESKOP HANDMADE

Alat yang harus dipersiapkan adalah

1.Lensa Foto Kopi

2. Lensa Okuler

3. Cakram Hardisk

4. Tripod

5. Pipa… Penutup lensa fotokopi, Sok penyambung dan pipa lensa okuler.

Pemotongan Lensa Fotokopi 

Untuk pemotongan lensa ini terlebih dahulu dilakukan pelepasan lensa dengan cara membuka dua mor tertempel dan perekat lensa yang menempel di atasnya menggunakan obeng kecil.

Lensa utuhnya sebagaimana gambar di atas dan proses pemotongannya dapat dilakukan dengan gergaji

Demikian proses pemotongan dapat dilakukan. Sesi ini berlangsung hingga pukul 23.00, walau banyak para kader melanjutkannya sampai larut malam. (Bangil malam, 7/12/18)

Pagi ini para kader melanjutkan sesi perakitan dengan menyelesaikan penyiapan  alat seperti memotong dan mempilox  paralon. Pekerjaan ini dilakukan sambil menunggu kesiapan menu sarapan pagi.

Kegiatan sesi hari kedua dilanjutkan setelah makan pagi. Hal yang berbeda pada kegiatan ini tanpak hadirnya kader falak perempuan.

Di sela para kader merampungkan perakitan, mereka mendapatkan materi HISAB KITAB SULLAM AN-NAYYIRAIN PERSPEKTIF ASTRONOMIS. Materi ini adalah sosialisasi isi disertasi KH. Dr. Sofiyullah. Keunikan yang didapatkan diantaranya tasty,  Metode penetapan awal bulan, sebagaimana dikonsepsikan pengarangnya: KH. YUSUF MANSUR, adalah ijtima’qablal ghurub, akan tetapi para penggunanya menggunakan konsep haiatul hilal. Karena itu sebagai usul koreksinya, peneliti mengembangkan algoritmanya menggunakan segitiga bola.

Sampai sesi selingan selesai para kader belum juga merampungkan teleskop handmadenya. Akhirnya panitia memberi kesempatan konsultasi hingga perakitannya selesai.

Sesi sore dilanjutkan penggunaan THM (teleskop handmade) secara langsung. Para kader diajak berkelana ke LAPAN Watu Kosek Pasuruan untuk merukyat hilal tanggal 1 Rabiul Akhir 1440 H. Namun sayang, beberapa menit sampai di  lokasi Matahari pun mulai tak kelihatan, bersembunyi dibalik awan hitam. Awan ini bertahan sampai hilal dinyatakan terbenam oleh Panitia sesuai hasil hisab posisi hilal hari ini.

Akhirnya sesi diakhiri dengan pamitan dan serap aspirasi dari semua para kader. (Bangil, 8/12/18)

 

 

 

 

 

 

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *