Manusia adalah penghuni di planet bumi ini. Namun penghuninya bukan hanya manusia, tapi juga hewan, binatang, tumbuh-tumbuhan dan mungkin jin dan syetan (Kok mungkin karena tidak semua manusia melihatnya). Tapi yang jelas, manusia adalah makhluk sentral di bumi ini. Kenapa? makhluk lain seperti yang disebut, dicipta untuk kepentingan manusia, misal kita hidup berdampingan dengan ayam, ayam berkembang biak dan bertelur sangat bermanfaat bagi manusia, tumbuhan dan seterusnya.

Konsekwensi logisnya adalah hak pemakmuran bumi ada pada manusia. Karena amanah terberat inilah, maka manusia diberi keistimewaan dalam hidup. Dibekali fisik yang sempurna, akal yang cemerlang, indra yang sangat peka dan hati yang sangat lembut. Instrumem ini diberikan gratis untuk dimanfaatkan secara benar dan baik dalam pensuksesan amanah yang diembankan.

Nah, jika istrumen tersebut tak tergunakan secara baik, seperti karena keserakahan dan ketamakan, makhluk lain bahkan bumi sendiri akan mengancamnya. Kembalilah manusia kepada makhluk DZALUMAN JAHULA dengan posisi lebih hina dari makhluk lainnya. (at-Tin 4-6).

Maka pantaslah jika manusia disebutnya sebagai khalifah karena diciptanyapun untuk tugas khalifah fil ardhi.

Apabila dikaji lebih dalam, ternyata ada kesamaan antara manusia dan bumi. Bumi yang terdiri dari unsur air dan tanah, ini sejalan dengan penyebutan bahwa asal-usul penciptaan manusia berasal dari tanah, yaitu Nabi Adam AS.

Al-Qur’an menyebut asal-usul manusia ini dengan 4 istilah; turab, tin, hamain masnun dan shalshal

Turab adalah tanah atau partikel debu tanah, sebagaimana dikisahkan pada surat ali Imran, 59.

Tin adalah tanah liat (lempung) atau ekstrak tanah liat, sebagaimana dinyatakan pada surat as-Sajdah,7.

Shal-Shal adalah tembikar kering sebelum proses pembakaran

Hama’in Masnun adalah lumpur hitam yang pekat, sebagimana dinyatakan pada surat al-Hirj, 26, 28, dan 33.  Dalam proses tahap ini adalah proses transisi antara tin dan shal-shal.

Ketika proses awal penciptaan manusia secara fisik sampai tahap shal-shal, Allah Swt tiupkan roh padanya sehinggaterciptalah manusia secara utuh. Sesudahnya berkembanglah dari generasi ke generasi selanjutnya berasal dari saripati tanah yang terkandung dalam spermatozoa dan ovum.

Manusia keturunan adam dan pasangannya beregenerasi dengan pola pertemuan sel laki-laki (sperma) dan sel perempuan (ovum), kemudian berproses menjadi janin, lahir, tumbuh, dan berkembang menjadi dewasa, sampai tegaslah secara sempurna tugas kekhalifahannya di Bumi (an-Nisa’, 1). (Tafsir tematik, Mandala, 22/11/18)

 

 

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *