KAJI MAULID 1440 H: AKHLAK TERPUJI MASYARAKAT ARAB JAHILIYAH

Sesuatu yang  masyhur bahwa ditengah kehidupan orang-orang Jahiliyah banyak ditemukan hal-hal yang menghinakan, amoralitas dan tidak bisa diterima akal sehat. Namun demikian, penobatan kebodohan terhadap mereka, boleh jadi, karena mereka sudah punya peradaban akan tetapi tidak dapat menerima perdaban Baru atas nama Islam, yang bawa oleh Nabi Muhammad Saw. Sebut saja diantaranya, yaitu:

Kedermawanan

Tradisi yang sebenarnya sudah mereka lakukan adalah saling berlomba-lomba dan membanggakan diri dalam masalah kedermawanan dan kemurahan hati, bahkan separoh syair-syair mereka bisa dipenuhi dengan pujian dan sanjungan terhadap kedermawanan.

Jika mereka kedatangan tamu yang kelaparan, sementara mereka tidak memiliki harta kecuali seekor onta, yang menjadi penopang hidupnya, mereka pun bangkit menghampiri onta satu-satunya itu dan menyembelihnya untuk menjamu tamunya.

Memenuhi Janji

Janji adalah kehormatan bagi masyarakat jahiliyah. Janji sama posisinya dengan hutang dimata mereka. Mereka lebih suka membunuh anaknya dan membakar rumahnya di banding meremehkan janji. Kisah tentang Hani’ Bin Mas’ud asy-Syaibani, as-Samau’al bin Adiya dan Hajib bin Zararah sudah cukup membuktikan akan janji sebagai kehormatan.

Kemulian Jiwa dan Keengganan menerima kehinaan

Mayarakat Jahiliyah adalah masyarakat pemberani, sangat pencemburu dan cepat marah. Mereka memilih perang dan mati jika mereka dihinakan.

Pantang Mundur

Sesuatu yang baik dan mulia mengakibatkan mereka gigih berusaha. Mereka pantang mundur mengahadapi perjuangan melawan penghinaan.

Kesederhanaan

Masyarakat jahiliyah sangat tidak menyukai kegemerlapan. Mereka tidak gampang menerima warna-warni peradaban yang datang dari luar. Mereka sangat jujur dan dipercaya, meninggalkan dusta dan pengkhianatan, asal mereka tidak dihinakan. (Sirah Nabawiyah, Mandala, 23/11/18)

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *