masjid al-ihsan pengilon bringin semarang

MENELADANI NABI MUHAMMAD SAW

Dalam orasi saya malam ini, terlintas pikiran untuk menyelami sejarah hidup Nabi Muhammad Saw. (dari tiga sisi hanya diselesaikan dua pokok saja).

Perayaan Maulid adalah ekspresi kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw, karena beliau adalah pilihan.

Mengapa Nabi Muhammad Saw adalah Manusia Istimewa? Jawabannya, pertama, keistimewaan akibat dari penghormatan Allah Swt sendiri dan MalaikatNya yang dinyatakan sebagai pembaca salawat dalam al-Quran, menyuruh kita juga bersalawat (AL-AHZAB 56), kedua, dalam diri nabi adalah teladan yang mengagumkan (AL-AHZAB 21).

Dari ekspresi cinta itulah, umat Islam dapat meniru dan mentauladaninya. Menghidupkan kecintaan dan menirunya dapat diambil dari 3 pokok sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw.

Pertama, Sisi sejarah kehidupan mudanya.  Masa muda Nabi menjadi cerminan masa tuanya. Muhammad adalah sosok anak muda yang mandiri. Sejak masih dalam kandungan, beliau sudah ditinggal ayahnya, Abdullah Ibn Abdul Mutthalib. Beliau menjadi yatim, yang tak pernah dapat kasih sayang ayahnya sejak lahir. Tidak lama sejak kelahirannyapun, beliau ditinggal  wafat oleh Ibunya, Siti Aminah. Kesehariannya pun akhirnya dijalani  bersama kakeknya, Abdul Mutthalib. Sebentar bersama kakeknya, akhir berlanjut kehidupannya bersama pamannya, Abu Thalib dan Fatimah. Beliau kesehariannya bersama Sayyidina Ali yang saat itu masih kecil. Kebersamaan dengan keluarga pamannya, membuat mereka merasa senang karena beliau tidak pernah menyusahkannya. Kerja keras, kreatif dan kejujurannya, mengakibatkan pamannya untuk mengajarinya masuk dunia bisnis. Saat inilah terungkap beberapa kelebihannya, karenanya Muhammad diajak berdagang oleh pamannya ke Syam. Ada dua tradisi perdagangan orang quraisy saat itu, Saat musim panas mereka berdagang ke Syam dan saat musim dingin mereka berbisnis ke Yaman. Saat ini terungkap dua peristiwa, yaitu pertemuannya dengan Bahirah (ruhban-pendeta Kristen), yang meramal nabi sebagai orang hebat dan prilaku bisnisnya menyebabkannya mendapat julukan al-Amin.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Muhammad adalah sosok anak muda yang mandiri, membuat senang banyak orang, jujur dan lihai berbisnis serta jauh dari intervensi keluarga, lingkungan dan bacaannya.

Kedua, Sisi sejarah kehidupan Keluarga. Gelar al-Amin mengakibatkan kolega bisnisnya, Siti Khadijah- tertarik dan melamarnya untuk menikahinya. Walau umur Khadijah sudah mencapai 40 tahun, akhirnya Muhammad menerimanya. Bersama khadijah, Muhammad dikaruniai 5 anak, 4 perempuan dan seorang lelaki. 13 tahun bersama istri, akhirnya muncul fenomena baru yaitu khalwat atau at-Ta’abbud al-Layali. Tepat di umur 40 tahun, akhirnya, bersaaman fenomena itu Muhammad kedatangan mailakat mengajarinya membaca. Peristiwa ini menyebabkan beliau menggigil, dan diselimuti oleh istrinya. Khadijah menyampaikan kondisi suaminya kepada Waraqah Ibnu Naufah dan mendapat penjelasan bahwa yang datang adalah NAMUS atau malaikat. Jika betul (kata waraqah) suamimu akan diasingkan oleh lingkunganny. Yang pada akhirnya turun perintah dakwah Islam untuk masyarakat dan Nabi Muhammad Saw benar-benar menjadi terasing.

Simpulan kisah, yaitu pertemuan dengan istrinya karena relasi bisnis, Istri adalah faktor utama kesuksesan suami dalam berdakwah,  anak perempuan menandakan Nabi adalah Nabi Terakhir. (Ceramah Maulid masjid al-Ihsan, Pengilon Semarang, 12 RA 1439 H/19 November 2018)

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *