PUNCAK SPIRITUALITAS KAUM PEREMPUAN DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH MUZHARIYAH DI MADURA

Perempuan adalah realitas kehidupan yang menjadi subordinat dari berbagai kepentingan, termasuk penafsiran agama yang “dipelintir“ demi kepentingan sesaat. Perempuan seolah tidak memiliki ruang (space) personal yang azasi untuk mengekpresikan kebutuhan spiritualitasnya. Di Madura sama sekali berbeda, terbukti kaum perempuan mendapat pengakuan yang setara dengan kaum laki-laki, terdapat diantara mereka menjadi mursyidah di beberapa tarekat, khususnya Tarekat Naqsyabandiyah Mazhariyah. Pengakuan ini menegaskan bahwa agama merupakan ekspresi kemanusiaan (expresssion of humanity). Dan fenomena perempuan menjadi mursyid adalah puncak dan sejarah baru dalam pengalaman spiritualitas mereka (ultimate of spirituality).

Asli Mandala Gapura Sumenep Madura Jawa Timur, Koordinator Perukyat Wilayah Madura, Pengabdi di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan) , Mampir Tidur di Pondok Pesantren Mathali'ul Anwar Pangarangan Sumenep, Pernah Nyantri di Asrama MAPK Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bersandar di PMII dan NU, Ta'abbud Safari di RAUDHAH Masjid Nabawi dan Manasik Haji Mekkah (2014), Sekarang Nyantri di UIN Walisongo Semarang

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *